Selasa, 29 September 2009
Tips Menghemat BBM (Untuk Motor)
Sepele, tapi besar manfaatnya dalam menghemat konsumsi BBM. Karena kalau tekanan angin kurang, dapat menimbulkan keborosan BBM 10-15%. Jadi pastikan tekanan ban di motor kesayangan selalu tepat sebelum mengendarainya.
2. Cek Kondisi Roda
Contoh dari kelurusan putaran, kelancaran putaran roda dan lainnya. Sebab apabila putaran roda berat atau tak presisi, jelas akan memperlambat laju motor. Pemicunya pelek tidak center(speleng), bearing roda aus atau kurang pelumasan dan sebagainya.
3. Atur Jarak Main Rem. Apabila rem sampai menempel, tentu akan bikin lari motor jadi berat. sehingga pemakaian bensin tidak sesuai sama jarak tempuh motor. Makanya, atur jarak main tuas rem motor baik depan maupun belakangminimal 1/3 dr jarak main tuas secara keseluruhan. Jangan telalu rapat, karen dikhawatirkan kampas rem jadi menempel.
4. Pelumas
Daya lumas oli yg baik mampu membuat kitiran mesin lebih enteng serta dapat menjaga kompresi di ruang bakar sempurna. Ini akan menciptakan power mesin lebih optimal, sehingga lari motor lebih cepat (jarak tempuh jauh), namun bensin hemat. Ingat pengantian oli secara rutin dan tak melebihi batas servis yang di anjurkan (tiap 2.000-2.500KM) akan membuat performa mesin selalu segar dan putaran yang lancar.
5. Setel Klep Celah klep terlalu longgar atau rapat bisa bikin tenaga mesin turun. Pengendara pun cenderung membetot gas lebih dalam demi meraih akselerasi cepat, efeknya, BBM banyak terpakai, untuk itu, kerenggangan komponen ini kudu disetel tepat sesuai spesifikasi motor masing”.
6. Stel Kopling
Stelanya jangan sampai terlalu sensitif. Maksudnya, saat tuas kopling ditekan, gigitan kampas kopling jadi cepat ngelos. Hal ini membuat kopling mudah selip saat gas di pelintir. Lari motor pun jadi tertahan, tapi putaran mesin meninggi. Selain itu, pastikan pula kondisi kampas kopling masih berperforma baik. bisa sudah tipis/aus segeralah ganti baru.
7. Busi
Umur kerja busi, efektifnya sampai jarak tempuh 6.000-7.000KM. Lebih dari itu, performa busi mulai menurun. Hasil pembakaran di ruang bakar juga ngedrop, alhasil pemakaian BBM menjadi boros, sebab campuran gas jadi tak terbakar dengan sempurna, tenaga mesin pun loyo. Oh ya, bila umur busi masih efektif, rajinlah dibersihkan saat servis rutin, sebab bila elektroda busi sampai diselimuti kerak, bisa menurunkan kualitas percikan busi. Selain itu, atur pula kerenggangan elektroda busi sesuai spesifikasi yg di anjurkan.
8. Filter Udara
Filter jenis viscous element tak boleh di bersihkan atau disemprot angin bertekanan. sebab akan merusak filter dan melunturkan pelumas penangkap debu di dalamnya. Bila tampak kotor kudu diganti baru.tapi yg berbahan busa,masih bisa dicuci. Selain menghemat konsumsi BBM, tarikan motor pun jauh lebih enteng.
9. Servis/Setel Karburator (tidak berlaku untuk injeksi).
Di anjurkan tiap kali servis rutin guna menghindari spuyer atau saluran bensin tersumbat kotoran. Sehingga selalu didapat efek pengabutan bahan bakar yg sempurna. Selain itu, setelan ketinggian pelampung, sekrup udara atau pilot air screw juga sangat mempengaruhi hasil pembakaran mesin. Bila dilakukan tepat, dapat memperbaiki power mesin hingga 0,5dk dan tentu berdampak bikin irit konsumsi BBM.
10. Menaikan Kompresi
Ini langkah meningkatkan torsi mesin di putaran bawah, jadi saat berakselerasi awal, tidak perlu buka gas terlalu dalam, bensin pun irit. Tentu proses peninggian kompresi mesin tak ekstrem harus papas head, melainkan cukup mengurangi ketebalan paking atau mengganti pistone berdome tinggi.
11. Upgrade Sistem Pendinginan
Stabilitas suhu mesin sangat mempengaruhi performa dapur pacu. makanya, akali dengan memasang oil cooler. Untuk motor penganut sistem pendingin cair, bila ingin suhu radiator dan mesin tetap terjaga ideal saat motor terjebak macet, bisa menambahkan kipas pendingin. Upgrade mesin ditujukan buat motor berjam terbang tinggi, sebab komponen bergerak di dalam mesin pasti banyak yang aus. Misal ring piston lemah, clearence piston sudah terlalu longgar dan lainnya, cukup mengembalikan kepresisian komponen itu jadi normal lagi, maka selain tenaga mesin meningkat, pemakaian BBM juga lebih irit.
12. Pakai Fuel Saver
Tidak haram jika mau aplikasi “part” pengirit bensin kayak: power FX -femax-ring bensin dan sebagainya. Sebab berdasarkan hasil riset, “part” itu memang terbukti mampu menekan pemakaian bensin hingga 10%.
13. Upgrade Pengapian
Busi berperan penting bagi tenaga mesin. Ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas percikannya. Contoh adopsi peranti pengapian berspesifikasi high performance macam booster koil atau koil racing. Langkan ini sudah di buktikan mampu membuat irit konsumsi BBM di motor.
14. CDI Racing (tidak berlaku untuk ECU)
Mengingkatkan power mesin sekaligus ngirit bensin, lewat mengatur ulang timing pengapian. Umumnya dibikin lebih maju dari timing standartnya. Paling gampang, ganti otak pengapian dengan CDI tipe racing. Penerapan langkah ini dapat mengefisiensikan pemakaian BBM hingga 15% lo. 15. Ringankan Beban Motor. Motor yg berat bikin lari ikut berat. Pengendara jadi sering memilintir gas dalam saat mau berakselerasi cepat. Jadi, sebaiknya hindari pemakaian aksesoris berlebihan yang dapat membuat bobot motor bertambah. Gunakan variasi yang berbobot enteng/ringan. Misal pelek alumunium, swing arm dan sebagainya.
16. Gunakan BBM Sesuai Karakter Motor
Bila misalnya motor Anda hanya perlu menggunakan BBM dari jenis premium, tak perlu Anda ganti dengan pertamax atau pertamax plus hanya dengan keyakinan motor bakal berlari lebih kencang. Pabrikan sebetulnya telah membuat komposisi paling ideal antara tipe mesin dengan jenis BBM. Untuk contoh di atas, memang motor ber-BBM premium akan lebih kencang bila diberi pertamax. Tapi, itu akan membuat motor bersangkutan mengonsumsi BBM lebih banyak (yang pasti harganya lebih mahal). Demikian pula sebaliknya. Jika motor memang direkomendasikan harus menggunakan pertamax, jangan menurunkan kualitas dengan memakai BBM premium. Selain akan membuat mesin ngelitik, penurunan spesifikasi BBM yang digunakan justru akan membuat motor boros konsumsi BBM-nya.
17. Cara Berkendara
Kesemua cara ngiritin BBM ini akan percuma bila tak dibarengi cara berkendara yang benar!!. Kalo anda masih suka kebut-kebutan, sering memblayer gas saat motor berhenti, sering main selip kopling dan lainnya. Sebaiknya, jalankan motor dengan kalem, mengurut gas perlahan-lahan waktu berakselerasi, memposisikan perseneling pada kondisi kecepatan dan putaran mesin yg pas, dijamin konsumsi BBM anda akan jauh lebih irit.
Semoga bermanfaat.
Sumber:yvcbogor.wordpress.com
Yamaha Mio Sporty Vs Honda BeAT
PT Astra Honda Motor (AHM) sengaja meluncurkan Honda BeAT untuk menghadapi Yamaha Mio. Secara terang-terangan Siswanto Prawiroatmojo, Executive Vice President Director AHM menegaskan dengan pede, pesaing berlambang garputala itu bakal disikatnya.
Apakah BeAT mampu melibas Mio Sporty? Tim Motor Plus melakukan tes komparasi terhadap dua raksasa matik di pasar Indonesia ini. Simak kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Safety
Soal keamanan, BeAT memang unggul. Bukan cuma didukung secure key shutter, tapi juga ada side stand switch dan parking brake lock. Sehingga bukan cuma motor yang aman, juga pengendaranya.
Kunci kontak dilengkapi pengaman, sulit bagi pencuri sekalipun menggunakan kunci T. Standar samping dilengkapi sakelar Side stand switch. Jadi, mesin tak bakal hidup jika standar belum dikaitkan. Jangan takut motor ngeloyor, sekalipun di parkir di turunan karena dilengkapi parking brake lock.
Dari sosok bodi, BeAT sedikit lebih kurus dari Vario. Dibanding kompetitornya, BeAT masih tetap gendut. Terutama bagian samping sedikit lebih lebar. Sehingga porsi pengendara lebih leluasa walau ketika kaki ingin selonjor agak sempit dibanding Mio.
Untungnya jarak pijakan kaki depan ditutup fitur EZ rack yang berfungsi sebagai wadah atau tempat menaruh barang ukuran kecil. Sementara untuk Mio, fitur ini baru ada jika beli di toko variasi.
Pijakan Kaki Boncenger
Desain pijakan kaki Mio nangkring sebelum pakai footstep model baru. Tapi sekarang justru diterapkan BeAT meski nyaris sejajar dengan pijakan pengendara di depan. Sehingga kaki boncenger tidak perlu terlalu nekuk.
Namun kelemahan pijakan model ini, tidak ada alternatif pijakan lain bila kaki boncenger mulai pegal atau kesemutan karena kaki terlalu nekuk.
Bagasi Dua Tingkat
Soal luas dan volume bagasi, antara BeAT dan Mio Sporty beda tipis. Cuma posisinya aja yang beda. Bila Mio di belakang, BeAT di tengah atau depan tangki.
Tapi lagi-lagi soal keamanan, bagasi BeAT bentuknya bukan cuma datar dan bisa dicopot dengan mudah. Tapi juga dilengkapi penutup tambahan. Maklum komponen kelistrikan dan pengapian skubek ini ada di bawah wadah bagasi. Sehingga air pun dijamin tak rembes sampai ke dalam
Perbandingan Performa
Sesuai hasil pengetesan di jalan, perbandingan laju grafik dynotest juga menunjukan BeAT menang responsif di putaran awal. Sementara Mio menang nafas yang lebih panjang di putaran atas.
Pengetesan dyno dengan beban penyemplak 70 kg, BeAT raih power 6,2 dk saat mencapai 25 km/jam. Kenaikan power nyaris stabil sampai ke putaran atas. Tapi top-speed sampai pengujian 9.000 rpm, BeAT mentok di kisaran 90 km/jam.
Sementara putaran bawah Mio memang lebih lambat. Mencapai power 6,2 dk setelah di atas 50 km/jam. Tapi, saat power BeAT mulai menurun di kecepatan 68 km/jam, Mio justru terus naik sampai power maksimal yang didapat pada kecepatan 78 km/jam.
Tak heran, pada pengujian sampai 9.000 rpm, nafas atas Mio masih bisa tembus sampai kecepatan 105 km/jam, meski dengan power di bawah 4 dk. Artinya, BeAT hanya menggigit saat putaran bawah, sedang Mio digdaya pada putaran atas.
Lanjut ke perbandingan power, meski selisihnya tidak jauh, maksimal power Mio lebih tinggi yaitu 6,68 dk, dibanding BeAT yang hanya raih 6,61 dk. Ingat, ini pengujian dyno dengan beban orang 70 kg.
Tapi, power maksimal BeAT lebih cepat didapat, yaitu pada 7.000 rpm. Sementara Mio, baru mencapai power maksimal pada 8.000 rpm.
Fakta ini makin menegaskan Mio memang lebih lambat mencapai peak power. Tapi, capaian yang didapat memang lebih tinggi dibanding BeAT.
Sebagai catatan, pengujian diukur power di roda belakang. Bukan langsung dari mesin seperti yang biasa dilakukan pabrik
Sumber:otomotif.kompas.com
Senin, 28 September 2009
Yamaha V-ixion Berubah Menjadi Honda CBR 1100R
Pemodifikator Wardoyo dari Dave Motor Concept (DMC) terpaksa berpikir dan kerja keras menerima tantangan M.Safari, pemilik Yamaha V-ixion. Pasalnya, yang punya motor minta diubah tunggangannya jadi model moge, tapi bukan seperti Yamaha YZF R1 atau R6.
M.Safari justru minta dibikin mirip Honda CBR 1100 RR. Apa nggak pusing? Mau tak mau, Wardoyo terpaksa melakukan mutilasi lantaran harus keluar dari pakem. “Biasanya mengupgrade motor sport cruiser jadi motor sport tulen dan semerek. Tapi karena permintaan kon sumen, mesti dijalani,” papar pria yang praktik di ssawangan Depok.
Dasar tukang ‘mutilasi’, bukan manusia tapi pelat, pekerjaan mengubah bentuk dinilainya tidak terlalu sulit. Apalagi dengan menggunakan pelat, lain hal jika memakai bahan fiber atau beli variasi bolt-on.
Bukti ucapan Wardoyo diperlihatkan pada fairing yang keseluruhannya dibentuk dari pelat. Supaya bentuk harmonis dan mendekati asli, lampu Honda vario dipilih, selain itu mudah didapat.
Tangki lantas ikut dipermak, mulai dari bentuk dan dimensinya agar serasi dengan fairingnya. Selain tangki, cover tengah hingga buritan perlu penyesuaian bentuk. Lagi-lagi dengan bantuan pelat dan dimensinya pun membengkak sekitar 5 cm ke kiri-kanan.
Modifikasi bagian burutin dibikin sedikit nungging, sesuai keinginan pemiliknya. Caranya, menurut Wardoyo, dengan terlebih dulu memanjangkan bagian tengah lengan ayun asli sekitar 7 cm dengan memakai pelat sekitar 7 cm yang diakali pada link unitrack.
Jadi deh, Honda CBR 1100 R.
Pemodifikator Wardoyo dari Dave Motor Concept (DMC) terpaksa berpikir dan kerja keras menerima tantangan M.Safari, pemilik Yamaha V-ixion. Pasalnya, yang punya motor minta diubah tunggangannya jadi model moge, tapi bukan seperti Yamaha FZF R1 atau R6.
M.Safari justru minta dibikin mirip Honda CBR 1100 RR. Apa nggak pusing? Mau tak mau, Wardoyo terpaksa melakukan mutilasi lantaran harus keluar dari pakem. “Biasanya mengupgrade motor sport cruiser jadi motor sport tulen dan semerek. Tapi karena permintaan kon sumen, mesti dijalani,” papar pria yang praktik di ssawangan Depok.
Dasar tukang ‘mutilasi’, bukan manusia tapi pelat, pekerjaan mengubah bentuk dinilainya tidak terlalu sulit. Apalagi dengan menggunakan pelat, lain hal jika memakai bahan fiber atau beli variasi bolt-on.
Bukti ucapan Wardoyo diperlihatkan pada fairing yang keseluruhannya dibentuk dari pelat. Supaya bentuk harmonis dan mendekati asli, lampu Honda vario dipilih, selain itu mudah didapat.
Tangki lantas ikut dipermak, mulai dari bentuk dan dimensinya agar serasi dengan fairingnya. Selain tangki, cover tengah hingga buritan perlu penyesuaian bentuk. Lagi-lagi dengan bantuan pelat dan dimensinya pun membengkak sekitar 5 cm ke kiri-kanan.
Modifikasi bagian burutin dibikin sedikit nungging, sesuai keinginan pemiliknya. Caranya, menurut Wardoyo, dengan terlebih dulu memanjangkan bagian tengah lengan ayun asli sekitar 7 cm dengan memakai pelat sekitar 7 cm yang diakali pada link unitrack.
Jadi deh, Honda CBR 1100 R.
Sumber:otomotif.kompas.com
Modifikasi Jupiter MX Menjadi Motor Sport
Kala melesat, orang sulit menebak motor apa itu? Kalaupun dapat menangkap logo di tangki bensin, Anda pasti menyebut Yamaha. Betul sekali, tapi Yamaha apa? Terkaan Anda, paling Yamaha V-ixion lantaran tangkinya.
Memang, Irfandi dari bengkel 2XP yang memodifikasi motor ini memakai tangki Yamaha V-ixion. Sesungguhnya, basis motor ini adalah jenis bebek dari Yamaha Jupiter MX 135LC, dan untuk mengubah jenis kelamin motor ini, Irfandi enggak banyak pakai limbah moge atau potong sasis sana-sini.
Kaki-kaki asli
"Rangka enggak ada yang dipotong-potong, aslinya masih dipertahankan," sebut builder dari Pontianak, Kalimantan Barat. Cukup bermain dengan bahan fiber, bagian belakang dibikin menungging, plus bodi tambahan. Jadi, kalau ingin balik ke standar, bisa dengan mudah dilakukan.
Bagian depan dipoles jadi kekar. Seperti sokbreker asli, bagian itu diganti dengan Ohlins Thailand, termasuk piringan cakram diganti yang lebih besar dan model racing. Untuk lampu utama bukan variasi, melainkan diambil punya Suzuki Spin 125.
Sosok motor jadi kekar, selain karena tangki, juga karena adanya penambahan deltabox. "Ini pakai limbah Aprilia, tapi tanpa merusak bodi karena prinsipnya bolt on," bangga pria dari kota Khatulistiwa ini. Pemasangannya pun tidak sulit, hanya mengandalkan dua baut, satu di atas dan satunya di bawah. Posisinya pun masih menggunakan lubang baut asli (untuk yang di kanan) karena yang atas memanfaatkan lubang kunci kontak dan bawahnya dari baut footstep.
Untuk sektor kaki-kaki, Irfandi masih banyak memakai aslinya, kecuali yang depan, pakai Ohlins, sedangkan lengan ayun masih standar. Menurut Irfandi, bagian itu hanya ditambahi pelat terutama buat bagian dudukan bawah shock. Sementara itu, monoshock bawaan standar masih dipertahankan.
Lantaran sudah ganti kelamin, telapak ban mau tak mau pakai yang lebih lebar. Roda depan pakai ukuran 2,15 inci, sedangkan belakang 3,5 inci dengan lingkar 17 inci. Peleknya dipilih variasi dari Tiger bermerek Sprint.
Kejelian Irfandi tampak pada sistem knalpot. Ia mendesainnya dengan model dua muffler dan kedua-duanya berfungsi yang jalurnya dipecah di bagian tengah. Selain berubah kelamin, karya Irfandi ini bisa dibilang begitu sempurna
sumber:otomotif.kompas.com
Motor Baru Yamaha Yang Akan Segera Hadir
Yamaha YZF-R125
Tak usah kecewa ketika Yamaha FZ-16 tidak jadi dijual di Indonesia, karena ada motor jagoan Yamaha yang lain yang bakal masuk pasaran roda 2 di Indonesia, yaitu Yamaha YZF-R 125. Motor sport yang di Eropa ditujukan bagi biker pemula dan baru mulai diproduksi tahun 2008 ini tidak dijual oleh PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) tapi oleh importir umum (IU) Iron Blue Motorcycle.
Yang jelas tidak akan rugi jika membeli motor build up ini karena motor berjenis sport sejati ini memiliki banyak kelebihan. Selain tampangnya yang keren abis, juga karena boleh dibilang semua-muanya kompetitif. Dari mesin 124,66 cc 4-tak berpendingin air yang mampu mengeluarkan tenaga maksimal 14,75 dk/9.000 rpm dan torsi maksimal 12,24 Nm/8.000 rpm yang ditunjang 6 tingkat percepatan, juga karena motor ini menggunakan rangka bertipe deltabox sehingga stabil di kecepatan tinggi.
Selayaknya motor sport modern, motor ini menggunakan lengan ayun belakang tunggal (monocross) yang dibuat dari aluminium yang dapat meningkatkan handling. Sayang suspensi depannya masih belum menggunakan up-side down. Namun piranti penghenti laju motor telah menganut cakram di kedua roda. Maklum, motor ini memang ditujukan bagi penggila high speed.
Dan asyiknya adalah karena indikatornya menggunakan kombinasi digital dan analog. Tachometer-nya menggunakan tampilan digital sedangkan odometer-nya jarum. Asyik tho? Manteb tho?
Konon motor ini dibuat oleh para insinyur yang sama yang menciptakan motor super sport legendaris Yamaha, yaitu YZF-R1 dan YZF-R6. Selain itu mesin dan sasisnya mengadopsi teknologi motor MotoGP seperti seri-seri R dari Yamaha yang lain.
Yang jelas, menurutku, motor ini amat-sangat menarik jika beredar di jalan raya Indonesia. Bentuknya keren dan teknologinya sangat tinggi. Seperti dikutip di Tabloid Otomotif edisi 20:XIX, kemungkinan motor ini dijual oleh Iron Blue Motorcycle di kisaran 20an juta.
Mari kita tunggu kehadiran motor jagoan yang akan dijual dalam waktu dekat ini.
Sumber:dewo.wordpress.com
Minggu, 27 September 2009
Motor Teririt di Dunia
Wow! Dengan 1 liter bensin, Bajaj Pulsar 200 DTSi bisa menempuh jarak sejauh 266 km. Barangkali motor dari India ini boleh diklaim sebagai yang teririt di dunia. Dikatakan oleh si pemiliknya, Hendry Martin ST, setiap bulan hanya diisi 5 liter bensin.
Setiap hari, rute motor jenis sport itu dari rumah ke kantor berjarak 26 km. Belum lagi, kata Martin, dibawa keliling rumah. Penasaran kan, kok bisa seirit itu? Bebek maupun skubek aja enggak ada yang bisa menempuh jarak di atas 100 km dengan 1 liter.
Saking penasarannya, tim Motor Plus pun menjajalnya, meski harus dua kali lantaran yang pertama ada kebocoran pada peralatan. Barulah uji kedua, dengan menempuh 16 km, menghabiskan bensin 60 ml. Jadi, kalau 1 liter (1.000 ml), motor bisa merayap sejauh 266 km. Padahal, standarnya Pulsar DTSi untuk 1 liter hanya mencapai 40 km.
Generator hidrogen
Martin bisa bikin motornya superirit hanya bermodalkan sekitar Rp 1,5 juta. Biaya itu untuk membeli berbagai peranti penghemat, seperti Xado Revitalisasi, DC Booster, CDI stabilizer, Xtreme Fire Booster, dan generator hidrogen. Dari semua peranti itu, generator hidrogen memberi pengaruh paling besar dan harga alatnya Rp 375.000 sudah termasuk ongkos pasang.
Keiritannya bisa mencapai 47,5 persen. Alat ini yang memproduksi air menjadi bahan bakar karena, kata Martin, generator memiliki elemen atau sel yang beresonansi setelah diberi arus listrik. "Akibat resonansi tadi, gas hidrogen dan oksigen yang ada di air keluar dan kemudian disalurkan ke karburator sehingga terjadi ledakan," bilang warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ini.
Sistem penyaluran gas (hidrogen dan oksigen) melalui selang ke intake manifold yang di depan karburator. Karena itulah, bensin yang dikonsumsi jadi sangat sedikit sekali sebab energi pembakaran diraih dari oksigen dan hidrogen tambahan tadi.
Untuk mengisi air bisa dari air mineral dan volume tabung sekitar 300 ml. Jumlahnya tidak akan berkurang, hanya keruh, dan Martin menggantinya setiap tiga hari sekali.
Selain itu, Martin memakai Xado Revitalisasi, Turbo, dan Anti Carbon. Semacam cairan yang dicampur ke dalam oli mesin. Tujuannya, untuk mengembalikan kondisi jeroan mesin seperti baru. "Kompresi atau kualitas dalaman mesin setelah masa pakai tidak akan mempengaruhi performa," tegas pria yang kerja di Telkomsel ini.
Dengan kondisi mesin seperti baru, berarti gas tak perlu dibejek. Ujung-ujungnya, sedikit bensin yang terbakar, dan pemakaian cairan ini, diyakini Martin, memberi kontribusi sekitar 5 persen.
Dari bahan bakar, Martin coba mencegat pada sistem kelistrikan. Di sektor ini, ia menggunakan DC Booster yang dipasang paralel ke aki. Diestimasikannya, hal itu memberi keuntungan sampai 15 persen. "Dengan begitu, pembakaran jadi lebih sempurna," yakin pria asal Padang, Sumatera Barat.
Masih di kelistrikan, untuk menjaga kestabilan tegangan input CDI, supaya bekerja optimal, ditambah dengan stabilizer yang dipasang antara aki dan CDI. Alat ini menyumbang peran sekitar 10 persen.
Terakhir, Xtreme Fire Booster yang ditempatkan antara koil dan busi. Fungsinya memperkuat energi pengapian. Peran dalam pengiritannya, dinilai Martin, bisa sampai 20 persen.
Sumber:otomotif.kompas.com
Minerva R150 VS Honda CBR 150R
SULIT membedakan lihat Minerva R150SE nyempil di deretan Honda CBR 150R. Githu juga sebaliknya, kalo liat Honda CBR 150R di antara deretan Minerva R150SE! Dari segi desain, kedua kereta besi roda dua ini macam piston dibelah dua. Mirip bangeeetsss!
Berangkat yang bukan kemana-mana, tapi dari kemiripan itu, Em-Plus coba bikin komparasi. Ember! Kalau dilihat dari harga, terpaut jauh berbeda. Minerva R150SE dijual dengan banderol Rp 16 jutaan. Sedang Honda CBR 150R dilego Rp 36 jutaan. Hitunganyam, 1 : 2 cuy!.
Mantapnya, R150SE dan CBR 150R tetap booming dan begitu banyak diminati. Terlebih R150SE, penjualannya tidak kalah sama motor Jepang umumnya. Bahkan, motor pabrikan non-Jepang.
Baiklah kalau githu! Ketimbang ngomong terus, gimana kalau langsung dibedah. Termasuk kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Apakah punya kemiripan selain bodi?
Spidometer
Jika lihat angka di spidometer, baik itu kecepatan atau rpm sepertinya gak jauh beda sama CBR 150R. Tapi kalau diteliti lagi lebih jauh, bagian indikator paling kanan, ada voltmeter yang berfungsi mengukur kondisi aki atau battery.
Meski angka kecepatan dan rpm sama, tapi coba lihat indikator spido paling kanan. Ini yang membedakan! Di CBR, indikator ini diisi petunjuk suhu mesin. Itu karena CBR memiliki pendinginan mesin lewat radiator.
Pendingin Mesin
Enggak mau ketinggalan dari CBR 150, maka R150SE pun pakai pendingin. Tapi, kalau yang ini sih sebenarnya bukan lebih bersifat mendinginkan mesin. Lebih kepada lancarnya sirkulasi oli. Sebab yang dipakai adalah oil cooler.
Dengan harga jual di atas Rp 30 juta, pantas jika CBR menawarkan pendingin ekstra. Yaitu, liquid cooled alias radiator. Komponen ini bikin pengendara merasa lebih aman memacu motor dalam waktu lama. Betul?
Percepatan
Mesin menganut tipe SOHC satu silinder 149 cc, 5 percepatan. Pola gigi, layaknya motor sport tulen. Gigi 1, tuas perseneling diinjak. Untuk menaikan ke percepatan lebih tinggi, gigi pun tinggal dicungkel ke atas. Klek!
Ini yang bikin beda! Meski sama mengusung kapasitas silinder 150 cc, tapi tipe mesin CBR adalah DOHC. Ya, ada dua noken-as untuk menggerakan kinerja buka tutup klep. Makin beda lagi, motor CBU dari Thailand ini juga sudah dilengkapi 6 percepatan.
Kaki-kaki
Kalau jeli, ini yang bisa membedakan antara CBR pekgo dengan R150SE. Ya! Kalau kaki depan CBR masih menggunakan sok teleskopik, tapi di Minerva enggak tuh! R150SE sudah pakai sok model up-side down.
Meski kaki-kaki model teleskopik, tapi soal lincah juga handling dan redaman, enggak kalah dengan sok model upside down yang ditawarkan R150SE. Sekali lagi, ini yang jelas membedakan CBR dengan ‘kembarannya’ ini.
Fitur Lain
Bentuk kaki belakang, bisa dibilang tetap mirip. Kalau tidak percoyo, silakan tengok penutup rantai. Dari bentuknya saja sama. Bahkan, buat pengereman belakang, Minerva juga sudah mengandalkan disk brake alias cakram.
Memang, sekilas sama. Tapi, ada fitur lain di kaki belakang yang tidak dimiliki Minerva. Yaitu pengaman gir belakang. Fitur ini, mencegah rantai selip ke celah gir dan arm jika tiba-tiba puntus rantai. Fitur ini, juga diaplikasi di motor Honda terbaru di Indonesia. Misalnya, Honda Blade 110R.
Akselerasi
Tampang boleh sama dengan CBR 150, tapi kemampuan berlari jauh di bawah CBR. Meski setiap perpindahan gigi terasa menghentak, tetap larinya tidak bisa mengimbangi CBR. Buktinya, untuk raih kecepatan 60 km/jam butuh waktu lama.
Uang memang kagak bohong! Dengan harga Rp 36 jutaan, CBR dilengkapi mesin DOHC dan handling yang benar-benar sporty. Untuk meraih kecepatan 0 – 60 km/jam, cukup butuh waktu 4,02 detik.
Tabel Akselerasi
Minerva R150SE
0 – 60 km/jam : 12,31 detik
0 - 100 meter : 11,82 detik
0 – 201 meter : -
Honda CBR 150R
0 – 60 km/jam : 4,02 detik
0 – 100 meter : 6,80 detik
0 – 201 meter : 10,98 detik
Selain Minerva
Pesona Honda CBR 150R sepertinya jadi perhatian buat produsen mona alias motor Cina. Selain Minerva, ada juga merek lain yang hadir dengan tampang serupa. Yaitu, Happy atau Jialing.
Kabar keberadaan CBR rasa Happy atau Jialing, juga masih simpang siur. Ada yang bilang sudah lama ditarik dari peredaran karena sesuatu hal. Juga ada yang bilang karena memang kurang diminati pada saat itu. Terserah deh!
Di luar negeri sono, pabrikan motor Taiwan, Kymco, juga bikin motor laki bercita rasa CBR 150R. Nama yang dipakai, Kymco Quannon 150. Kabarnya, Quannon bakal resmi dan mungkin juga langsung diterima pasar dunia pada 2010.
Motor sport katagori kecil ini juga bakal merambah pasar eropa. Pasar yang memang begitu welcome dengan semua produk Kymco. Mulai dari skuter sampai ATV. Jga memang ideal untuk jadi moge kecil untuk latihan atau beradaptasi sebelum bawa moge beneran.
Quannon mengusung dapur pacu 4-tak air-cooled dengan 5 percepatan. Diklaim ramah lingkungan dan mantap diajak bermanuver di jalanan.
Sumber:www.sripoku.com
Honda Tiger Vs Bajaj Pulsar 200 DTS-I
Empat kriteria utama yang akan dipertandingkan adalah
1.Desain dan fitur pada motor
2.Performa motor
3.Jaringan purna jual
4.Harga brand dan resale
5.Harga motor
Desain dan fitur pada motor
- Bajaj Pulsar 200 DTS-i bisa dibilang bak pinang di belah dua dengan Pulsar 180 DTS-i yang membedakan hanyalah jok susun dan desain knalpot. Fitur yang menjadi nilai tambah Pulsar 200 bagi kompetitornya adalah oil cooler, speedometer digital dan velg cast wheel
- Honda Tiger 200 – Jika yang dijadikan tolak ukur adalah tiger standar maka fitur velg cast wheel dan cakram belakang bisa dihilangkan . Secara kasat mata tidak terlihat sisi elegan terutama bila dibandingkan dengan versi Tiger Revo CW.
Kesimpulan:Dari Fitur yang diterapkan,Pulsar menang telak dari Tiger
Performa Motor
- Pusar 200 DTS-i boleh dibilang lebih besar 20cc dibanding saudara tuanya. Tetapi dengan bobot 145 kg (bandingkan Monster M600 saja hanya 168 kg) tambahan tenaga menjadi 18hp pada 8000 rpm bisa dibilang sia sia. Top Speednya hanya 128 km/j. Untuk urusan akselerasi 0-60 justru menurun menjadi 5.80 sec
- Tiger Revo memiliki bobot 137 kg dengan top speed 125 km/jam. Akselerasinya adalah 5.66 sec untuk 0-60 km/j. Tenaga sebesar 16.7 hp 8500 rpm nampaknya tidak terbuang percuma
Kesimpulan:Meski bertenaga lebih kecil tetapi bobot ringan plus akselerasi membuat Tiger unggul dari Pulsar
Harga motor - Value for Money (kriteria 1-4)
- Bajaj Pulsar 200 DTS-i dihargai Rp 20.000.000,- keunggulan yang dimiliki Pulsar dari kompetitornya adalah desain dan fitur.
- Honda Tiger Standar dihargai Rp 20.400.000 keunggulan yang dimiliki Revo dari sainganya adalah meliputi Performa, Brand-resale value serta dukungan jaringan 3s AHM
Kesimpulan akhir:
Disini terlihat jelas saat dilakukan komparasi antara varian Hi-end Pulsar melawan varian Low end Tiger . Dengan harga yang hanya terpaut 400 ribu justru terlihat keunggulan produk Honda Tiger Revo Standar terhadap Pulsar 200 DTS-i. Hal ini disebabkan selisih harga yang terpaut terlalu dekat antara brand Bajaj dengan kemapanan Honda. Lain halnya dengan Pulsar 180 DTS-I bila disandingkan dengan tiger CW ataupun tiger STD memiliki harga yang terpaut 4 dan 7 juta merupakan faktor keunggulan signifikan. Terlepas dari berbagai kontroversi seputar statement petinggi AHM, sepertinya jika konsumen ingin memilih motor crusier pilihlah Tiger STD bagi value for money karena mungkin ini satu satunya produk AHM dengan Value for money yang sesuai jika ingin produk alternatif yang lebih baik satu satunya pilihan lain adalah Pulsar 180 DTS-i. Bukan Pulsar 200 DTS-i dan bukan pula Tiger CW.
sumber:ducatimonster.wordpress.com
Tujuh Motor Terbaik Se-Indonesia
OK! kita mulai dari urutan ke-7
Honda Vario
Yang satu ini sangat-sangat diwaspadai oleh Yamaha. Maklum, Vario memiliki segalanya untuk meluluhlantakkan dominasi Mio di pasar. Mengusung mesin tipe baru dengan radiator, namun memiliki cc yang lebih kecil di bawah Mio (108 cc). Dengan segala fitur baru yang ditawarkan plus nama besar Honda, pesona produk matik keluaran Honda ini membuatnya ngetop bahkan sebelum motor ini nampak wujudnya di Tanah Air. "Rasa Mio" sangat kental di Honda Vario ini, tetapi ada beberapa tambahan yang merupakan ciri khas Honda disertakan dalam produk matiknya yang pertama.
Urutan ke-6 ditempati oleh:
Suzuki Satria-F150
Satria F150 mengusung teknologi moge Suzuki. Bermesin Twin Cam atau DOHC, 4-valve, 4-stroke, 150cc, dilengkapi oil cooler/SACS (suzuki Advanced Cooling System ). Untuk mengefektifkan tenaganya yang prima, Satria F150 didukung transmisi 60 percepatan yang responsif. Rangka yang ringan namun sangat kuat memperkuat citra moge-nya. Dipadu pula dengan sistem suspensi monosok yang cocok untuk berbagai kondisi jalan.
Urutan Ke-5 ?
Siapa menurut anda?
Honda BeAT
Honda Beat mewujudkan mimpi sebagian besar masyarakat Indonesia yang membutuhkan kendaraan roda dua berharga ekonomis dengan biaya operasional yang efisien.
Di urutan ke-4 ada motor yang sudah berkali-kali berevolusi dan di 2009 ada evolusinya yang paling baru.Yaitu . . .
Honda Supra X 125 R PGM-FI
Supra PGM-FI, jagoan baru Honda tuk motor 125 cc. Secara global, ubahan tuk motor ini cuman ganti baju saja dari Supra X 125 R terdahulu yang udah ngegenjot pake karbu injeksi. Mungkin tuk nyamain Jupiter Mx yang melanglang buana di Indonesia, Honda mulai ngegeber dengan produk "baru" yang make teknologi injeksi tuk fuelnya. Bahkan di Media Indonesia, PT Astra Honda Motor berani mengaku mengubah minor (facelift)pada sosok si Supra ini.
Dilihat sekilas sih memang sedikit sporty and stylish, tapi usungan mesinnya masih tetep dengan yang dulu.
Masih setia pada slogannya irit, Supra X PGM-FI ini mengusung teknologi Electronic Module Control yang mampu mengefisiensikan penggunaan BBM, karena bahan bakar dan putaran mesinnya dibuat proporsional dengan teknologi ini.
Kita masuk ke urutan 3 besar . . .
Di urutan ke-3 ada motor yang masih bisa dibilang baru,yaitu :
Bajaj Pulsar DTS-I 200
Wow! Dengan 1 liter bensin, Bajaj Pulsar 200 DTSi bisa menempuh jarak sejauh 266 km. Barangkali motor dari India ini boleh diklaim sebagai yang teririt di dunia.
Tak terasa kita sudah mencapai urutan kedua yang ditempati oleh . . .
Kawasaki ZX-250 Ninja
Sampai dengan april lalu, Ninja 250 sudah dimiliki lebih dari 8 ribu orang bikers diseluruh Indonesia sehingga sudah terbukti performanya dan tidak perlu dibuktikan lagi
Dan,di tempat pertama adalah . . .
Yamaha V-ixion
Yamaha V-ixion terpilih sebagai motor terbaik tahun ini. Yamaha V-ixion terpilih mengalahkan 6 finalis lainnya yakni Kawasaki Ninja 250 R, Bajaj Pulsar 200 DTS-i, Honda Beat, Honda Supra X125 PGM-FI, Honda Vario, dan Suzuki Satria F150.Congratulation Yamaha!
Sabtu, 26 September 2009
Yamaha V-ixion
MESIN | |
Model | 3C11 |
Tipe Mesin | Liquid Cooled, 4T, SOHC |
Diameter x Langkah | 57 x 58,7 (mm) |
Volume Silinder | 149.8 cc |
Perbandingan Kompresi | 10.4 : 1 |
Sistem Starter | Kick & Electric Starter |
Putaran Langsam | 1300 � 1500 rpm |
Power | 11.10 kw (14.88 HP) / 8,500 rpm |
Torsi | 13.10 nm (1.34 Kgf.m)/ 7,500 rpm |
BAHAN BAKAR | |
Bahan baker disarankan | Unleaded Gasoline (Premium tanpa timbal) |
Kapasitas tangki | 12 Ltr |
OLI MESIN | |
Oli disarankan | SAE 20W40 / SAE 20W50 API SERVICE SJ |
Sistem pelumasan | Tipe basah |
Jumlah Oli Mesin | |
- Penggantian berkala (tanpa melepas filter) | 0.95 Ltr |
- Penggantian berkala (dengan melepas filter) | 1.00 Ltr |
- Penggantian total | 1.15 Ltr |
THROTLE BODY | |
Tipe | AC 28/1 |
Merk / Buatan | MIKUNI |
Cam Chain | Silent Chain / 96 |
Tensioner | Automatic |
Celah Katup | |
- Masuk | 0.10 ~ 0.14 mm |
- Buang | 0.20 ~ 0.24 mm |
DIMENSI | |
Lebar | 705 mm |
Tinggi | 1,035 mm |
Panjang | 2,000 mm |
Tinggi Tempat Duduk | 790 mm |
Jarak Sumbu Roda | 1,282 mm |
Sudut Caster | 260 |
Trail | 100 mm |
Jarak terendah ke tanah | 167 mm |
Berat Bersih | 114 Kg |
Berat Kotor (+ cairan) | 125 Kg |
FILTER UDARA | |
Tipe | Tipe Kering |
BUSI | |
Tipe / Buatan | CR 8 E (NGK) / U 24 ESR-N (DENSO) |
Gap Busi | 0.7 ~0.8 mm |
KELISTRIKAN | |
Timing pengapian | 100 / 1,400 rpm |
Tahanan pick up coil | 248 ~ 372 ohm |
Tahanan primary coil | 2.16 ~ 2.64 ohm |
Tahanan secondary oil | 8.64 ~ 12.96 ohm |
Fuse (Sekring) | 20 Ampere |
Bulb (bohlam) lampu depan | 12V 35/35W, 12V 5W (Lampu senja) |
Bulb (bohlam) lampu belakang | 12V 5/21W |
BATERRY | |
Tipe | YTZ5S MF BATTERY |
Kapasitas | 12V 3.5 Ampere |
Kekurangan dan kelebihan:
Fitur & Teknologi:
Sistem bahan bakarnya sudah injeksi, mampu mengatur suplai campuran gas lebih akurat sehingga dapat menghasilkan tenaga besar, namun irit BBM dan ramah lingkungan. Teknologi ini yang dimaksud Mizuno sebagai generasi baru sport commuter (nantinya semua motor di dunia akan pakai teknologi tersebut).
V-Ixion menganut rangka deltaboks. Tipe casis seperti ini identik sama port bike yang kekuatannya lebih rigid sekitar 200% dibanding model tubular. Sehingga pengaruhi stabilitas saat menikung.
Sistem pendingin radiator dan 4 buah katup di kepala silinder, suspensi monosok.
Komponen relatif sama dengan Yamaha tipe lain. Misal komponen silinder dan kepala silinder mirip MX 135 LC. Komponen pendinginan juga sama dengan MX.
Lampu sein, lampu depan, setang comotan dari Yamaha New RX-King. Lalu kampas rem belakang yang sama dengan RX-King atau Scorpio.
Handling:
Di semua kondisi jalan, baik rata maupun bergelombang ayunan sistem suspensi motor sport berkapasitas murni 149,8 cc ini tergolong nyaman.
Sok depan teleskopik berdiameter 33 mm serta monosoknya mampu meredam guncangan dengan cukup baik, sekalipun dipakai berboncengan. Roda belakang juga tidak terlihat terlalu amblas meski membawa beban lebih.
Tidak ada vibrasi berlebihan pada setang maupun bodi yang dapat membuat tangan kesemutan. Posisi jok rider maupun bonconger terasa pas dan empuk. Sehingga untuk dipakai perjalanan jauh, tak gampang membuat bokong panas atau badan cepat letih.
Ketika dicoba bermanuver pun lari motor tidak tampak ada gejala membuang atau mengayun. Menikung terasa smooth meski berboncengan. Rangka model deltabox serta desain swing arm yang lebih rigid mampu meciptkan stabilitas yang baik saat bermanuver.
Jarak sumbu roda yang tidak terlalu panjang (1.282 mm). Pas untuk kawasan perkotaan yang sarat kemacetan.
Performa:
Akselerasinya lebih terasa di putaran menengah ke atas yakni di atas 6.000 rpm. Sementara di kitiran bawah, tenaganya kurang begitu ‘nendang’. Hal itu bisa dimaklumi mengingat torsi maupun tenaga maksimal dicapai pada putaran yang agak tinggi, yakni 13,1 Nm/7.500 rpm (torsi max) dan 14,9 dk/8.500 rpm (tenaga max).
Meski begitu, untuk dipakai menanjak di kawasan Puncak yang kemiringannya cukup ekstrem, baik sendiri mapun berboncengan gigi 3 V-Ixion masih terpakai.
Konsumsi BBM:
Sistem bahan bakar injeksi mampu menyuplai campuran gas lebih akurat membuat konsumsi bensin jadi lebih irit dan efisien. Berangkat dari Yamaha Flaghship Shop (Cempaka Putih, Jaktim) lewat Depok, Bogor, Puncak, Cianjur, Padalarang dan finish di depan hotel Holiday Inn, Dago, Bandung, indikator bensin yang tadinya full tank hanya bergerak ¼-nya. Total jarak tempuh Jakarta-Bandung 214 km.
Diperkirakan jumlah bahan bakar yang terpakai sekitar 3-4 liter. Artinya, 1 liter Pertamax Plus mampu menempuh 50 km. Padahal jalan pada kondisi peak .
Jumat, 25 September 2009
Yamaha Mio Berbody Sport?
Yamaha Mio berubah kelamin, sudah itu, tampilannya sporty yang paling natural. Itu yang susah, dan menjadi nilai lebih buat Antonius Chandra yang memodifikasi skubek berlambang garputala ini. Bayangkan, kerangka sudah dipotong oleh bos Ton’s Chrome itu. Namun, dimensinya masih mengikuti aslinya.
Diakui oleh Antonius, rangka belakang yang dipotongnya mulai dari pegangan mesin. Sebagai gantinya, bagian itu dibuat dari pipa bulat sepanjang 60 cm. Perubahan ini tak lain untuk mendapatkan efek nungging yang menjadi ciri khas motor sport.
Selain buritan nungging, kerangka deltabox yang menjadi ciri khas motor sport tidak diabaikan Antonius. Meski di sini bikinannya bukan sebagai sasis, “Sekadar variasi untuk menahan tangki sekalian sebagai bracket footstep,” tegas Antonius.
Penutup bodi (fairing) dibuat sederhana tanpa banyak lekukan aneh. Ini disengaja dilakukan karena mengacu pada motor balap. Namun, pengerjaannya tetap mempertimbangkan hambatan angin.
Untuk bagian depan, agar sesuai tema, Antonius tidak mau ceroboh; terutama dalam pemakaian lampu karena, kalau salah pilih, bisa berantakan. Akhirnya, “Gue enggak mau gambling, makanya comot aja punya Honda CBR R150, kan sudah pasti sporty,” bilang Anton.
Di bagian buntut, model balap yang udah kental diperkuat lagi dengan bentuk knalpot. Model undertail sepasang, kata pria yang terobsesi meng-custom Harley-Davidson ini, sengaja dilapis krom agar tampak clean.
Harmonisasi bagian belakang kian kuat dengan adanya pemakaian lampu rem Suzuki Shogun. Walau kecil, lanjut Anton, itu fungsional dan bikin asyik tampilan.
Sumber:otomotif.kompas.com
Knalpot Yamaha Mio Bisa Berputar Seperti Senapan Gatling
Untuk dipakai harian, tampilan Yamaha Mio Sporty dari Purwokerto ini kurang enak dilihat. Modifikasinya terkesan tanpa konsep dan kelihatan ramai. Siswo Winoto, builder dari Win's Paddock, Purwokerto, Jawa Tengah, seperti kehabisan ide kala menggarap skutik Yamaha produksi 2008 ini.
Pasalnya, sejal awal eksperimen pada Mio ini, ia justru ingin lepas dari aliran low rider dan hotrod. Kenyataannya, "Aku coba gabungkan konsep low rider dan hotrod. Jadinya matic fighter," ungkap Win, panggilan akrab Siswo Winoto.
Matic fighter karya Win tak bisa dibilang sebagai terobosan karena hasilnya mirip dengan streetfighter. Apalagi, di sini ditonjolkan pemangkasan sasis, dan tinggal 30 persen kerangka asli yang dipertahankan, termasuk komstir sampai down tube.
Untuk kerangka model teralis dari Ducati Monster yang ditransformasi ke skutik ini, Win menghabiskan pipa total 9 meter dengan diameter yang berbeda. Untuk kerangka utama, ia memakai pipa ukuran 3,4 inci sepanjang 4,5 meter, sedangkan untuk penyangga, ia menggunakan pipa 1,5 inci.
"Habis pipa sekitar 9 meter. Semua dibikin saling menunjang. Termasuk penunjang sokbreker belakang, itu harus hati-hati," ujar Win. Ia melanjutkan, jika salah konstruksi, pipa penahan beban dari sokbreker itu bisa bengkok.
Untuk finishing, bolehlah proses ini dikasih acungan jempol. Detail dan komposisi warna diracik apik. Namun, akan lebih menarik jika sumbu roda tidak mundur berlebihan, dan pemakaian setang tidak terlalu lebar.
Kendati begitu, ada yang menarik saat motor ini mengeluarkan asap. Ujung knalpot dengan beberapa lubang kecil—mirip senjata otomatis—akan berputar. Boleh juga, tuh.
Sumber: http://otomotif.kompas.com
Sabtu, 19 September 2009
Yamaha Mio
MESIN | |
Tipe Mesin | 4 langkah, SOHC 2-Klep pendingin udara |
Diameter x Langkah | 50.0 x 57.9 mm |
Volume Silinder | 113.7 CC |
Perbandingan Kompresi | 8.8 : 1 |
Kopling | Kering, Sentrifugal Otomatis |
Susunan Silinder | Tunggal |
Karburator | NCV24x1 (Keihin) |
Sistem Pengapian | DC-CDI |
Pelumas | Wet Sump |
Kapasitas Oli Mesin | 0.9 Liter |
Transmisi | V-Belt Otomatis |
Rasio Gigi | 2.399 - 0.829 |
Caster / Trail | 26.5 derajat/ 100 mm |
Sistem Rem Depan | Hydraulic Single Disc |
Sistem Rem Belakang | Drum |
CHASIS | |
Berat Kosong | 87 Kg |
Tipe Rangka | Steel Tube |
Kapasitas Tangki | 3,7 Liter |
Jarak Sumbu Roda | 1,240 mm |
Jarak ke Tanah | 130 mm |
Tinggi Tempat Duduk | 745 mm |
SUSPENSI / BAN | |
Suspensi Depan | Teleskopik |
Suspensi Belakang | Teleskopik |
Ukuran Ban Depan | 70/90-14MC 34P |
Ukuran Ban Belakang | 80/90-14MC 34P |
PERFORMA | |
Dimensi (P x L x T) | 1,820 x 675 x 1,050 mm |
Sistem Starter | Kick & Electric |
Daya Maksimum | 6.54 Km (8.9 ps) / 8,000 rpm |
Torsi Maksimum | 7.84 Nm (0.88 kgf.m) / 7,000 rpm |